ketika pada subuh hari itu, kedua turis perempuan itu terbangun oleh gaduhnya suara tembakan gencar. Suara itu semakin menguat dengan rentetan tembakan yang semakin gencar disusul jeritan dan tangisan yang sangat kacau, lalu tidak berapa lama kemudian terdengar dengung sejumlah pesawat pembom, disusul dengan ledakan-ledakan bom, tembakan mortir dan tembakan alat berat lainnya dari segala arah, belum lagi rasa kaget hilang terdengar lagi teriakan-teriakan yang menyayat hati… Keduanya kaget bukan kepalang.
Suara demi suara pertempuran itu tetap menggema dan terdengar jelas oleh mereka. Namun mereka tak berani bergeming keluar dari kamarnya.
Hanya tiarap dan bersembunyi ketakutan di sudut kamar. Tubuh menggigil akibat suara tembakan dan ledakan yang kadang terdengar sangat dekat, atau suara-suara perintah khas militer dalam bahasa Inggris dan Jerman, diselingi dengan jeritan kesakitan, dan isak tangis.Selama kurang lebih tiga jam mereka mendengar jelas semua suara pertempuran di luar sana. Sampai akhirnya suara-suara mengerikan itu semakin samar… samar… dan hilang! Debur gelombang menghantam karang sayup kembali terdengar. Fajarpun sudah menyingsing.
Setelah menenangkan diri, keduanya kemudian memberanikan diri keluar kamar. Dengan takut-takut mereka mengintip keluar jendela. Pemandangan di luar sana normal. Tak ada bekas pertempuran baru sama sekali.
Hanya ada rumah, karang, pantai, pepohonan… dan suasana keseharian di Puys.Keduanya kemudian bertanya-tanya kepada beberapa orang yang berada di dekat sana, apakah mereka mendengar suara pertempuran barusan? Semua hanya menggeleng dengan wajah bingung. Tak ada kegaduhan apapun apalagi suara tembakan dan ledakan bom.
Detail-detail yang Mencengangkan
British Society of Psychical Research lah yang kemudian melakukan riset dan penelitian terhadap fenomena tersebut. Mereka sangat yakin bahwa apa yang dialami dua turis perempuan Inggris itu adalah bagian dari misteri alam yang tidak terpecahkan. Namun mereka punya asumsi, kemungkinan keduanya telah terjebak dalam “kedutan waktu”. Suatu fenomena terbukanya semacam portal energi di suatu tempat yang memungkinkan orang bisa merasakan apa yang telah terjadi di masa lalu. Tapi Benarkah?Mungkin saja benar. Karena penelitian terhadap laporan perempuan itu memang menunjukkan kesamaan peristiwa dengan kejadian nyata di Puys dalam gelar Operation Jubilee, yaitu operasi tempur pendaratan Sekutu di Normandia untuk memukul Jerman yang bercokol di Prancis pada 19 Agustus 1942.
Waktu menunjukan hampir tengah malam, 18 Agustus 1942. Sejumlah 252 kapal dari armada serbuan amfibi pasukan Sekutu bertolak dari pelabuhan Inggris. Iring-iringan yang dikawal beragam kapal perang itu bergerak pasti menuju pesisir pantai Prancis dengan sasaran kawasan Dieppe yang dikuasai pasukan NAZI Jerman.
Sebelum fajar 19 Agustus 1942 menyingsing, 6.090 pasukan gabungan Kanada dan Inggris plus Amerika Serikat, Polandia dan pejuang Prancis dan Belanda duduk gelisah di dalam ratusan kapal pendarat masing-masing. Sementara tembakan salvo bombardir laut Sekutu mulai menyalak ganas. Lantas 70 skuadron udara Sekutu (sebagian besar Angkatan Udara Inggris) terlibat sebagai bantuan tembakan dan payung udara dalam serbuan tersebut.
Sekitar 48 skuadron udara Sekutu (sebagian besar dari RAF – Inggris) memancing skuadron Luftwaffe (AU Jerman) yang melindungi pantai Dieppe dalam pertempuran terbuka.
Sementara itu gelombang pertama pasukan pendarat Kanada mulai menyentuh bibir pantai yang langsung disambut tembakan terarah dari bunker-bunker meriam pantai Jerman. Sebagian besar karam sebelum mendaratkan pasukan, sementara yang berhasil mendarat diterjang hujan peluru dari sejumlah sarang senapan mesin dan tembakan tak henti dari mortir lapangan ke area pantai yang landai.
Tiga titik penting sasaran pendaratan pasukan amfibi Sekutu di kawasan Normadia, yakni Dieppe, Puys dan Pourville, berubah menjadi neraka. Seratusan lebih personil pendarat pertama langsung disongsong kematian. Gelombang kedua kemudian segera menggantikannya namun hampir tak mendapat kemajuan berarti.
Di tiga front pesisir pantai itu tentara pendarat Sekutu itu menjadi bulan-bulanan. Sampai hampir tengah hari, serbuan itu dinyatakan gagal dengan korban luar biasa banyak. Pasukan yang belum sempat mendarat diperintahkan untuk kembali ke pangkalan, sementara yang tertinggal di pantai diperintahkan bertahan dan mundur jika memungkinkan. Hasilnya semua serdadu Kanada dan Sekutu yang tersisa akhirnya terpaksa menyerah kehabisan amunisi.
Dari, 6.090 personil Sekutu yang disiapkan untuk serbuan pantai itu, sekitar 3.623 menjadi korban yang dipastikan 1.300-an personil tewas di tempat dan sisanya terluka dan tertawan. Sementara garnisun pertahanan pantai Jerman yang diperkuat 1.500 personil, hanya 311 yang tewas dan 280 terluka.
Operation Jubilee yang juga dikenal dalam sejarah sebagai Battle of Dieppe menjadi catatan kelam serbuan amfibi besar yang dinilai gagal total yang harus dibayar mahal.
Operasi itu gagal dan kemudian menjadi bahan pertimbangan penting untuk gelar operasi tempur berikutnya “Operation Overlord” D-Day 6 Juni 1945 yang sukses mengalahkan dominasi Jerman di Prancis.Bukti-bukti kebenaran akurasi cerita kedua turis itu dibuktikan dengan kros cek terhadap arsip data rahasia militer yang tidak pernah dipublikasikan. Hasilnya ada sejumlah besar persamaan persitiwa yang mencengangkan semua pihak.
Ping balik: WormHole Atau Lubang Waktu Sebagai Cikal Bakal Mesin Waktu « di sekitar kita
pasti enak juga yah…
jangan lupa add my fb : Rinofranklin1st@gmail.com
Ping balik: Fenomena Menjelajah Waktu (True Story) « di sekitar kita
Ping balik: Rahasia Mesin Waktu 2037 (Thomas Francois) « di sekitar kita
Ping balik: Bus dan Truk Tersesat ‘Mesin Waktu’ di Blora « di sekitar kita
Ping balik: 4 Orang yang Mengaku Pernah Naik Mesin Waktu « di sekitar kita
Ping balik: Kasus Tewasnya Seorang Time Traveller | Iwan blog world
Ping balik: Ilmuwan Iran Mengaku Temukan Mesin Waktu | Iwan blog world
Ping balik: Chronovisor mesin penglihat masa lalu | Iwan blog world
Ping balik: Chernobrovs Mesin Waktu Buatan Uni Soviet | Iwan blog world
Ping balik: Benarkah Ruang Waktu Seperti Fluida? | Iwan blog world
Ping balik: Teknologi Lorong Waktu Ungkap Masa Depan Lebih Sulit Dari Masa Lalu | Iwan blog world
Ping balik: Benarkah Ruang Waktu Seperti Fluida? – Iwan blog world
Ping balik: WormHole Atau Lubang Waktu Sebagai Cikal Bakal Mesin Waktu | Iwan blog world